Menyelami Makna Hijrah dalam Islam Bagian ke 2

Menyelami Makna Hijrah dalam Islam Bagian ke 2

PERAN PEMUDA DALAM HIJRAH

Sebagai sebuah peristiwa yang teramat penting, hijrah Rasulullah saw melibatkan banyak pihak, salah satunya adalah peran para pemuda Islam kala itu.

Jauh-jauh hari sebelum peristiwa hijrah, Rasulullah telah mengutus duta dakwah pertama dalam Islam yaitu Mush’ab bin ‘umair untuk mengkader para pemuda Yatsrib yang telah masuk Islam serta menyebarkan Islam di sana. Maka Mush’ab pun menemui salah seorang pemuda yang juga telah masuk Islam yaitu As’ad bin Zurarah, kemudian mereka menumui Sa’ad bin Mu’adz dan Usaid bin Hudhair yang juga merupakan para pemuda dan pemuka kaum mereka untuk mendakwahkan Islam kepada mereka, dan hasilnya mereka berdua pun masuk Islam. Mush’ab mengemban amanah dakwah dari rasulullah saw dengan sebaik-baiknya, sehingga banyak penduduk Yatsrib (yang kelak setelah Nabi tinggal di sana berubah namanya menjadi Al-Madinah Al-Munawwarah) yang memeluk agama Islam. Kerja keras Mush’ab bin ‘Umair ini kelak berbuah gegap gempitanya penduduk Yatsrib menyambut kedatangan  Nabi Muhammad saw. Penyambutan dirayakan dengan penuh haru ketika para perempuan dari kabilah Bani Najjar mendendangkan syair yang terkenal hingga sekarang, “Thala’al Badru ‘Alaina min Tsaniyyat al-Wada’ (Wahai bulan purnama yang terbit kepada kita dari lembah Wada’)”.

Ada pula peran Ali bin Abi Thalib yang juga masih muda kala itu. Ia rela menggantikan posisi Rasulullah saw di tempat tidur beliau guna mengelabui kaum musyirikin yang telah mengepung rumah Rasulullah saw yang hendak membunuh beliau. Ali bin Abi Thalib tahu betul resiko yang akan diterima, namun ia tetap tegar dalam mengemban amanah tersebut.

Ada juga peran remaja putri, yaitu apa yang dilakukan oleh Asma’ binti Abu Bakar r.a, dimana ia rela berjalan sendirian, mengendap-endap di kegelapan malam menghindari pengamatan orang-orang Quraiys. Ia melintasi bukit-bukit terjal dengan resiko jatuh ke dalam jurang, jika sedikit saja ia tergelincir. Ia pun menghadapi resiko tertangkap orang-orang kafir Quraisy yang terus mencari dan memburu Rasulullah saw. Saat Rasulullah saw dan Abu Bakar membutuhkan tali pengikat, maka ia merelakan bagian dari selendangnya untuk dibelah menjadi dua bagia sehingga ia pun mendapatkan julukan Daztun-Nithaqain (wanita yang berkorban dengan selendang yang dibelah menjadi dua). Namun ia juga tetap tegar dalam mengemban amanah tersebut, bahkan ketika ia diinterigasi oleh Abu Jahal, ia tetap tabah, tidak sedikitpun memberitahukan keberadaan Rasulullah saw, meskipun ia harus menerima tamparan keras dari Abu Jahal.

Ada pula peran yang dilakukan oleh Abdullah bin Abu Bakar, yang kala itu juga adalah salah seorang anaka muda. Setiap hari ia membawa kambing-kambing gembalaannya ke arah bukit Tsur guna menghapus jejak-jejak kaki saudarinya Asma’ binti Abu Bakar yang telah terlebih dahulu pergi ke sana, juga menghapus jejak-jejak kepulangan ‘Asma saat kembali dari gua Tsur. Selain itu ada pula tugas Abdullah bin Abu Bakar, yaitu memberika informasi lengkap kepada Rasulullah saw tentang perkembangan di kota Makkah, sehingga beliau mengetahui secara persis apa yang terjadi di sana dan bisa mengatur strategi yang jitu agar bisa lolos dari kejaran kafir Quraisy dalam peristiwa hijrah tersebut. Abdullah bin Abu Bakar mengemban amanah ini dengan sebaik-baiknya sehingga Rasulullah saw beserta Abu Bakar bisa selamat sampai ke Yatsrib-biidznillah- dan lolos dari kejaran kafir Quraisy.

Itulah beberap kisah tentang peran para pemuda dalam peristiwa besar hijrah. Kisah yang hanya ada dalam sejarah dakwah Islam. Kisah yang hanya mampu diemban oleh para pemuda dan pemudi yang sudah tersibghah oleh keimanan yang kokoh. Kisah yang begitu luar biasa, sehingga Umar bin Khaththab menetapkannya sebagai penanggalan Islam.

Oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi kita sebagai para pemuda penerus dakwah untuk mentarbiyah diri kita sebaik mungkin. Siapa tahu, Allah swt menjadikan lewat tangan kita sejarah baru, sejarah kejayaan Islam dan kaum muslimin).

Ustadz. Mulyana, S.Pd.I | Kabid Pendidikan & Pengajaran (Dikjar)

Open chat
Silakan hubungi kami