RAMADHAN DAN PERBAIKAN AKHLAQ
By : Sunardi Munari
Alhamdulillah Allah Ta’ala menakdirkan kita bertemu dengan Ramadhan tahun ini semoga menjadi Ramadhan terbaik dan terindah sepanjang hidup kita. Dan berharap kepada Allah kita bisa mengisi bulan mulia ini dengan amal-amal shalih, ibadah yang berbuah kerja-kerja dakwah, dan upaya memperbaiki akhlak hingga akhlaqul karimah menghiasi diri kita. Perbaikan akhlak dalam bulan Ramadhan merupakan sesuatu yang penting. Karenanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا
“Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di antara kalian.” (HR. Tirmidzi no. 1941. Dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami’ no. 2201.)
Dengan akhlak mulia, seseorang bisa menyamai kedudukan (derajat) orang yang rajin berpuasa dan rajin shalat. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ
“Sesungguhnya seorang mukmin bisa meraih derajat orang yang rajin berpuasa dan shalat dengan sebab akhlaknya yang luhur.” (HR. Ahmad no. 25013 dan Abu Dawud no. 4165. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhiib no. 2643.)
Jangan abaikan program perbaikan akhlak di bulan Ramadhan. Sadarilah masih banyak akhlak dan perilaku kita yang kurang baik. Mungkin cara bicara kita kepada orang lain yang kadang nyelekit atau menyakitkan. Mungkin masih pemarah, masih sering menggunjing dan suka gossip. Mungkin kurang bisa menerima nasihat atau kritik. Mungkin pula masih senang dengan kecurangan. Atau perkataan kita yang penuh dusta. Atau hati kita yang kadang dipenuhi sikap prasangka kepada saudara kita. Mungkin pula ada perbuatan kita lainnya yang berlebih-lebihan.
Tiga puluh hari atau dua puluh sembilan hari Ramadhan, saat yang tepat untuk melakukan reparasi akhlak. Perbaikan akhlak terhadap orangtua, terhadap pasangan, terhadap anak, terhadap tetanggga dan terhadap sesama. Ramadhan saat hati seorang hamba bersih dengan shiyam yang dilakukan adalah saat paling mudah memperbaiki akhlak.
Muliakan Akhlak kita dengan Ramadhan, karena semua ahli agama, ahli akal, ahli ilmu, dan ahli seni, mereka sekapat dengan atas pentingnya akhlak. Imam Ibnu Qayyim rahimahullah dalam kitabnya yang terkenal Madarij As Salikin, beliau menyatakan,”Agama seluruhnya adalah akhlak, maka barang siapa yang bertambah mulia akhlaknya, maka ia telah menambahkan ketaatan padamu.”
Syaikh DR. Yusuf Al Qaradhawi rahimahullah dalam kitabnya Akhlaq Al Islam, beliau mengutip sebuah syair dari Amir Syu’ara Ahmad Syauqi, berikut syairnya :
Kebaikan urusanmu rujukannya adalah akhlak
Ukurlah dirimu dengan akhlak, niscaya engkau lurus.
Diantara kebaikan diri adalah kebaikan dan ke afiatan.
Diantara kejelekan diri adalah pada kejahilan yang akut.
Apabila suatu kaum telah rusak akhlaknya
Maka selenggarakanlah bela sungkawa bagi mereka.
Ramadhan membangkitkan kesadaran kita tentang pentingnya akhlak mulia dalam meniti perjalanan dakwah dan perjalanan kehidupan. Umat yang berdiri diatas landasan iman dan akhlak yang mulia dan kokoh, tidak akan pernah tergoyahkan untuk selamanya. Karena Allah pasti akan menolong mereka dalam segala bidang, menyinari mereka dengan Cahaya yang terang menuju kehidupan yang penuh dengan nilai-nilai kebaikan. Wallahu’alam bi showwab.[]