Computational thinking kurikulum merdeka

Computational thinking kurikulum merdeka

Computational thinking adalah kemampuan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan dengan menggunakan pendekatan yang sama seperti yang digunakan oleh komputer. Ini merupakan kemampuan yang penting untuk memahami dan menggunakan teknologi secara efektif, terutama di era digital saat ini.

Computational thinking terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:

  1. Abstraction: Mampu mengelompokkan informasi yang berkaitan dan mengabaikan informasi yang tidak relevan.
  2. Decomposition: Mampu memecah masalah besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah ditangani.
  3. Pattern recognition: Mampu mengenali pola-pola yang terjadi secara berulang dan menggunakannya untuk memecahkan masalah.
  4. Algorithmic thinking: Mampu menyusun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah dengan tepat.
  5. Evaluation: Mampu mengevaluasi keputusan yang diambil dan mencari cara untuk meningkatkan solusi yang telah ditemukan.

Computational thinking dapat diajarkan kepada anak-anak melalui berbagai kegiatan yang menggunakan teknologi, seperti pemrograman, robotika, dan data science. Kemampuan computational thinking akan sangat berguna bagi anak-anak di masa depan, terutama di era yang semakin tergantung pada teknologi. Jadi, tidak ada salahnya untuk memperkenalkan anak-anak dengan computational thinking dan memberikan mereka kesempatan untuk belajar dan berlatih kemampuan tersebut.

Contohnya, jika seorang anak ingin memecahkan masalah membuat laporan keuangan untuk sebuah perusahaan, ia dapat menggunakan computational thinking dengan cara:

  1. Decomposition: Memecah masalah menjadi beberapa bagian, misalnya mengelompokkan transaksi keuangan menjadi pemasukan dan pengeluaran.
  2. Pattern recognition: Mencari pola-pola dalam transaksi keuangan, misalnya mengelompokkan transaksi menurut jenis atau mencari transaksi yang sering terjadi.
  3. Abstraction: Menyederhanakan masalah dengan hanya menyimpan informasi yang penting, misalnya hanya menyimpan jumlah dan tanggal dari setiap transaksi.
  4. Algorithmic thinking: Menyusun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat laporan keuangan, misalnya menghitung jumlah pemasukan dan pengeluaran, lalu menghitung laba atau rugi.
  5. Evaluation: Mengevaluasi laporan keuangan yang telah dibuat dan mencari cara untuk meningkatkannya, misalnya dengan menambahkan tabel atau grafik untuk mempermudah pemahaman.

Dengan memahami dan menerapkan computational thinking, anak-anak dapat memecahkan masalah dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh komputer, yaitu dengan memecahkan masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, mencari pola-pola yang terjadi secara berulang, menyederhanakan masalah, menyusun langkah-langkah yang harus dilakukan, dan mengevaluasi keputusan yang diambil. Kemampuan ini akan sangat berguna bagi anak-anak di masa depan, terutama di  era yang semakin tergantung pada teknologi.

Kemampuan computational thinking juga dapat diterapkan di berbagai bidang, seperti pemrograman, robotika, data science, dan lainnya. Anak-anak yang memahami computational thinking akan lebih mudah memahami cara kerja komputer dan teknologi lainnya, serta lebih mudah mengembangkan aplikasi atau sistem yang berguna.

Untuk membantu anak-anak memahami computational thinking, orang tua atau guru dapat memberikan berbagai kegiatan yang menantang anak-anak untuk memecahkan masalah dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh komputer. Contohnya, memberikan anak-anak puzzle yang harus diselesaikan dengan mencari pola-pola yang terjadi secara berulang, atau memberikan anak-anak permasalahan yang harus diselesaikan dengan memecahkannya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

Jadi, computational thinking merupakan kemampuan yang penting bagi anak-anak di era digital saat ini. Dengan memahami dan menerapkan computational thinking, anak-anak akan lebih mudah memahami cara kerja teknologi dan lebih mudah mengembangkan aplikasi atau sistem yang berguna di masa depan.

Open chat
Silakan hubungi kami