Pada tulisan yang pertama kita sudah membahas tentang problematika pembelajaran daring selama masa pandemi yang dihadapi oleh para pendidik (guru), diantaranya : membutuhkan ponsel pintar, komputer, atau laptop, membutuhkan kuota yang banyak, Membutuhkan kemampuan untuk menggunakan aplikasi ponsel pintar, Jaringan internet yang tidak stabil, Tidak semua siswa memiliki ponsel pintar, komputer atau laptop, waktu pembelajaran yang sangat terbatas. Pada tulisan ini kita akan mencoba membahas problematika pembelajaran daring selama masa pandemi Covid-19 yang dihadapi para siswa.
Di bawah ini beberapa problematika yang dialami oleh para siswa selama pandemi Covid-19 antara lain:
- Membutuhkan ponsel pintar, komputer, atau laptop
Pembelajaran secara daring memaksa para siswa juga untuk memiliki ponsel pintar, komputer atau laptop yang bisa mendukung pembelajaran, padahal tidak semua siswa memiliki ponsel pintar, komputer atau laptop, terutama para siswa yang hidup pas-pasan atau tinggal di pelosokan. Masalah akan muncul kembali jika dalam satu rumah bukan hanya 1 orang siswa yang belajar daring pada waktu yang bersamaan, tentu mereka harus berbagi pakai alat-alat tersebut, maka tidak jarang mereka berebut untuk memakai alat-alat tersebut.
- Membutuhkan kuota yang banyak
Siswa yang memiliki ponsel pintar, komputer atau laptop tidak secara otomatis bisa melakukan pembelajaran secara daring, karena ponsel pintar, komputer atau laptop pun tidak akan bisa berfungsi apabila tidak memiliki kuota internet yang harganya lumayan mahal, apalagi jika pembelajaran daring dilakukan setiap hari dalam jangka waktu yang lama. Apalagi jika satu rumah lebih dari 1 siswa yang belajar, maka akan semakin banyak pula kuota yang dibutuhkan.
- Membutuhkan kemampuan untuk menggunakan aplikasi ponsel pintar, komputer atau laptop
Siswa yang memiliki ponsel pintar dan memiliki kuota pun masih memiliki problem lain, yaitu harus memiliki kemampuan untuk menggunakan aplikasi pembelajaran yang terdapat di ponsel pintar, komputer maupun laptop. Hal ini dikarenakan pembelajarn secara daring menggunakan aplikasi pembelajaran seperti google form, WhatsApp, google meet, zoom dll yang membutuhkan kemampuan untuk menggunakannya. Tidak jarang para siswa tidak bisa mengikuti pelajaran akarena mereka tidak tahu cara menggunakan ponsel pintar, komputer atau laptop untuk pembelajaran daring
- Jaringan internet yang tidak stabil
Salah satu problem yang dihadapi siswa adalah jaringan internet yang kadangkala tidak stabil, terutama di daerah-daerah yang jauh dari perkotaan dan terpencil, sehingga seringkali proses pembelajaran terganggu.
- Waktu pembelajaran yang sangat terbatas
Pembelajaran daring yang membutuhkan kuota tentu sangat berpengaruh terhadap waktu pembelajaran, karena semakin lama pembelajaran berlangsung semakin banyak pula kuota yang dibutuhkan baik oleh guru maupun siswa, oleh karena itu pembelajaran secara daring waktunya sangat terbatas, sehingga seringkali target kurikulum tidak tercapai dan pembelajaran tidak tuntas.
- Sulit berinteraksi secara intensif dengan guru
Pembelajaran secara daring sangat berbeda dengan pembelajaran secara tatap muka langsung, dimana para siswa jika mereka tidak memahami sebuah pelajaran, mereka bisa langsung bertanya kepada guru-bahkan bisa berkali-kali bertanya-, namun dalam pembelajaran daring hal ini tidak bisa dilakukan sehingga banyak siswa yang tidak faham materi pembelajaran. Mereka pun kesulitan untuk mendapatkan penjelasan dari orang tua mereka, karena banyak orang tua juga yang tidak faham materi pelajaran yang diberikan kepada anak-anak mereka.
Demikianlah beberapa problematika yang dihadapi oleh para siswa dalam pembelajaran daring, tentunya masih banyak lagi problem yang dihadapi oleh para siswa karena antara satu siswa dengan siswa yang lain akan menghadapi problem yang berbeda.
Ustadz. Mulyana, S.Pd.I | Kabid Pendidikan & Pengajaran (Dikjar)